Rabu, April 29, 2009

PERMAINAN MEMBACA PIKIRAN

Saya memiliki sebuah kemampuan dimana saya dapat membaca pikiran anda meskipun kita berada pada tempat dan waktu yang berbeda...

Saya ingin anda pikirkan satu angka antara angka 1 sampai 10 dan jadikan angka tersebut sebagai angka rahasia anda, sudah...?

Kalikan dengan 2 angka rahasia anda tadi lalu tambahkan hasil perkalian anda tadi dengan angka 8, sudah...?

Kalau sudah, sekarang bagi 2 hasil perhitungan anda lalu hasilnya dikurangi dengan angka rahasia anda diawal tadi, sudah...? saya akan tunggu.......

Sudah...anda yakin...? baiklah, saya ingin anda merubah hasil perhitungan anda menjadi huruf. Jika hasilnya 1 maka anda rubah menjadi huruf A, jika 2 menjadi huruf B, jika 3 menjadi huruf C, dan seterusnya, anda mengertikan.....

Sekarang anda sudah memiliki 1 huruf yang hanya anda sendiri yang tahu, pikirkan 1 nama negara yang huruf depannya menggunakan huruf yang sudah anda dapatkan, sudah...?

Pikirkan lagi 1 nama hewan, tapi tunggu dulu...saya ingin huruf depan hewan tersebut menggunakan huruf ke-2 dari nama negara yang anda pikirkan...

Hanya untuk mengingatkan anda kembali, perhitungannya begini ; angka rahasia x 2 + 8 / 2 - angka rahasia, ubah menjadi huruf lalu buat jadi nama negara dan pikirkan nama hewan dengan huruf ke-2 dari negara yang anda pikirkan sebagai huruf depannya.

Misal ; hasil perhitungan saya adalah 9, jika angka 9 saya rubah maka akan menjadi huruf I. Saya memikirkan negara Indonesia dan huruf ke-2 dari Indonesia adalah N, maka saya memikirkan hewan Naga. Mengertikan maksud saya...

Sekarang anda sudah memiliki satu nama negara dan satu nama hewan, benar !. Saya ingin anda sebutkan berulang-ulang dalam hati nama negara dan nama hewan yang anda pikirkan lalu fokus pada monitor dan kirimkan pikiran anda pada saya...

1...

2...

3...

Dan saya sudah dapatkan pikiran anda...???

Negara yang anda pikirkan adalah negara DENMARK dan hewan yang anda pikirkan adalah...... jangan bilang ENTOK, karena tidak ada didalam kamus besar bahasa Indonesia, jadi hewan yang anda pikirkan adalah ELANG...!!!

Rahasianya adalah...berapapun angka yang anda pikirkan hasilnya pasti 4, dan 4 akan berubah menjadi huruf D. Ada beberapa negara yang berawalan D namun setiap orang umumnya hanya akan memikirkan hal yang paling mudah diingat yaitu DENMARK, huruf kedua dari DENMARK adalah E............Semua kata-kata saya diatas tentang sebuah kemampuan dan contoh perhitungan hanyalah sugesti saja..!!!

Rabu, April 15, 2009

MOTIVASI (MOTIVATION)

Definisi motivasi
Motivasi berarti penggerak atau pendorong. Berasal dari kata motive sepadan dengan motor. “Motivation is an effort directed toward accomplishing an objective or mission: physical energy, psychological (mental) energy. People do something because they want to do it.”


Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi Internal=dorongan dari dalam diri sendiri, disebut juga motivasi intrinsik. Muncul karena niat yang kuat atau kebutuhan yang mendesak.
2. Motivasi Eksternal=dorongan dari luar diri sendiri, disebut juga motivasi ekstrinsik.

Perlunya motivasi untuk menjadi mitraniaga sukses.
Manusia di dunia kebanyakan hanya menggunakan 3% potensinya untuk mencapai karir puncak. Albert Einstein hanya menggunakan 10% potensinya. Bagaimana dengan kita? Mengapa kita belum memaksimalkan potensi yang ada pada diri kita, mengapa? Karena terlalu banyak penghambatnya, bagaikan gravitasi bumi yang menghambat pesawat untuk lepas landas. Motivasi kita harus sama kuatnya dengan mesin turbo pesawat luar angkasa agar dapat lepas landas. Siapa yang menghambat? Orang-orang yang berpikiran negatif di sekitar kita, bisa dari orang tua, guru, teman , ataupun lingkungan termasuk syaitan yang selalu menginginkan manusia berada pada derajat terendah.

Cara-cara menumbuhkan motivasi (memotivasi diri)
Banyak cara untuk memotivasi diri diantaranya:
1. Yakinlah bahwa nasib kita berada di tangan kita sendiri dan Allah membimbing dan menolong kita sejauh kita mau berusaha. Allah SWT memberikan potensi kepada manusia untuk menentukan nasibnya sendiri (QS. 13:11).
2. Bersyukurlah atas nikmat yang Allah berikan dengan cara memanfaatkannya secara maksimal: otak, daya nalar, daya ingat, daya pikir, daya analisis; panca indera, gunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, penelitian, observasi, pengamatan; hati, gunakan untuk beriman, mengasihi, mencintai, telepati, the sixth sense dan lain-lain.
3. Fokus kepada kelebihan kita. Kenali potensi kita dengan tetap tawadhu’ dan tidak takabbur. Perbaiki kelemahan kita. Siapa yang mengenal dirinya berarti dia mengenal Tuhannya.
4. Yakinlan bahwa karir puncak itu dapat kita peroleh. Jika kita pikir bisa, Insya Allah bisa. Manusia sama dan sebangun dengan apa yang dia pikirkan. Allah SWT akan mentakdirkan hamba-Nya sesuai dengan apa yang dipikirkannya.
5. Selalu berfikir positif. Usahakan melihat sesuatu dari sisi positif. Cari 1000 argumen untuk membenarkan tindakan/ pikiran orang.

Cara-cara mempertahankan motivasi dan gairah kerja.
1. Tuliskan niat kita sebanyak-banyaknya. “Setiap pekerjaan akan terwujud jika diniatkan”. Tempelkan di tempat yang muidah terlihat, baca setiap bangun tidur dan akan tidur untuk menghidupkan articulate activator kita. Sekaligus berfungsi sebagai doa.
2. Atasi ketakutan, kendala, dengan melakukan apa yang kita takutkan. “Action kills fear.”
3. Biasakan merancang: Mimpi, Target, Strategi, Tindakan, Fokus, Komitmen, Sabar dan Tidak mudah menyerah. Pemenang itu adalah yang tidak pernah menyerah, orang yang menyerah itu tidak akan pernah menang.
4. Yakinlah bahwa kita adalah seorang pemenang, The Winner Not The Looser. Ingatlah bahwa kita telah memenangkan persaingan memperrebutkan sebuah sel telur Ibu dan mengalahkan pesaing pesaing tangguh lainnya.
5. Jadilah seorang visioner, berfikir apa jadinya nanti, tidak terpaku pada kondisi sekarang maka kita akan bergairah.
6. Jangan pedulikan omongan negatif orang atau apa yang dipikirkan orang. Itu hak mereka. Yang penting kita yakin bahwa yang kita lakuakan adalah Halal dan Benar.
7. Fokus kepada niat/ impian kita, iringi dengan kerja dan doa.

Setelah kita mengetahui definisi, jenis-jenis motivasi, cara memotivasi diri dan cara mempertahankan motivasi diharapkan kita dapat memahami serta mengamalkannya. Selamat mencapai pucak keberhasilan bersama di dalam naungan ridha Illahi. Amiin.

Selasa, April 14, 2009

MARI KENALI KEGAGALAN

"Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Begitu pepatah yang sering diucapkan seseorang kepada sahabatnya yang sedang mengalami kegagalan. Tujuan penyampaian pepatah itu tentu untuk menyuntikkan semangat bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir dari segalanya. Benarkan demikian?
Kegagalan memang bisa bersifat apabila kita dapat menarik manfaat dari kegagalan itu. Sebaliknya, akan menjadi negatif apabila dianggap palang pintu yang tidak dapat ditembus lagi, lalu membuat orang menyerah pada nasib.
Agar kegagalan tidak menjadi momok mengerikan, ada delapan hal yang bisa dilakukan:

1. Bersikap positif terhadap kegagalan
Sikap positif merupakan dasar utama untuk memahami bahwa kegagalan bukan sesuatu yang harus ditakuti. Tanpa adanya sikap positif, kita akan merasa seolah-olah hidup di alam mimpi, tidak ingin berbuat apa-apa lagi karena takut gagal.
Bersikap positif artinya mampu memandang suatu kegagalan sebagai peristiwa hidup yang harus dialami. Kita siap untuk menerima kegagalan kapan saja dan dalam bentuk apa pun. Kegagalan bukanlah ‘virus’ atau ‘monster’ yang perlu ditakuti.

2. Mencari penyebab
Ada dua faktor utama penyebab kegagalan, yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor penyebab yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Mungkin karena kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu atau karena menganggapnya remeh atau enteng, maka kita tidak melakukannya dengan sepenuh hati. Tidak perlu mencari kambing hitam, melainkan dengan kebesaran jiwa dan kebesaran hati kita harus mengakui, diri kita sendirilah penyebab kegagalan itu.
Faktor eksternal adalah faktor penyebab di luar diri sendiri. Misalnya, persaingan dengan orang lain. Mungkin kemampuan orang itu sama atau melebihi kemampuan kita sehingga memperbesar peluang kegagalan kita.

3. Melakukan identifikasi
Kita perlu mencoba untuk mengidentifikasi apa saja faktor-faktor penyebab kegagalan, kemudian mencoba mengatasinya. Tentu saja tidak perlu sekaligus mengatasi semua penyebab kegagalan. Kalaupun dipaksakan untuk mengatasi sekaligus bersama-sama, hasilnya tidak akan maksimal. Usahakan memprioritaskan penyebab utama, baru penyebab-penyebab lainnya.
Caranya, dengan mencatat hal-hal yang sering membuat kita gagal, apakah faktor internal atau eksternal. Mengatasi faktor internal tentu lebih sulit dibandingkan dengan faktor eksternal. Namun, tidak ada cara lain kecuali menentukan skala prioritas terhadap hal yang mesti diatasi.

4. Melakukan evaluasi diri
Pada umumnya apabila mengalami kegagalan, yang pertama kali kita salahkan adalah pihak lain. Jarang yang mau mengakui dirinya bersalah. Dengan mengevaluasi diri berarti kita berusaha mengakui kesalahan itu. Mau mengevaluasi diri juga berarti kita bersikap dewasa dan bijaksana, karena berani bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Evaluasi diri sekaligus melatih untuk semakin mengerti tentang diri kita sendiri.

5. Menggali kekuatan diri
Kegagalan sebenarnya bukan merupakan tanda kita tidak mempunyai kekuatan dalam diri. Kita hanya belum mengenal atau mampu menggunakan kekuatan itu secara maksimal. Cobalah wujudkan kekuatan positif. Gali potensi-potensi yang sangat mungkin untuk dikembangkan. Kita akan berhasil menginventarisasi potensi-potensi apabila terus berusaha mengenali kekuatan kita.

6. Mengenali kelemahan diri
Tidak bisa dipungkiri, salahs atu penyebab kegagalan adalah kelemahan dalam diri. Kelemahan itu dianggap wajar. Mungkin karena kurang menguasai atau kurang mampu mengerjakannya.
Rata-rata orang memang tidak mempunyai keberanian untuk menggali kelemahan diri. Padahal, ketakutan merupakan cermin belum siapnya kita mengakui sisi kelemahan diri kita.
Meneliti kelemahan sendiri sebenarnya merupakan kesempatan untuk melakukan koreksi diri. Sebaliknya, bila tidak mau mengakui kelemahan, seolah-olah kita hidup dalam dunia maya, karena tidak akan pernah melihat diri kita yang sebenarnya. Ingat, dengan mengenali kelemahan, kita akan dapat memperbaiki diri.

7. Melihat peluang

hendaknya kita pandai-pandai melihat peluang. Kegagalan sebenarnya menyimpan berbagai kesempatan yang dapat diubah menjadi hal yang menguntungkan hidup kita.
Namun, acap kali kita menganggap kegagalan mengandung makna negatif. Peluang dapat diperoleh apabila mau belajar dari kegagalan itu sendiri serta mampu menyiasati hal-hal yang membuat kita gagal. Perlu disadari, yang kita alami bukanlah suatu ancaman bagi kehidupan kita, melainkan kesempatan untuk mengubah hidup kita menjadi lebih efektif.

8. Trial and error
Trial and error merupakan salah satu tolok ukur atau alat ukur bahwa kita ingin mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Tinggal sejauh mana kita mau dan berani mencoba kembali kegagalan itu. Sebelum mencoba kembali, hendaknya dipikirkan masak-masak langkah yang akan ditempuh. Kalaupun terjadi kesalahan kembali, jangan segan-segan melakukan revisi dan mencoba kembali sampai akhirnya berhasil mengatasinya.
Kunci utama trial and error adalah ketekunan dan sikap pantang menyerah dalam uji coba mengatasi kegagalan.

Senin, April 13, 2009

Tafakur Sebagai Sarana Transendensi


Sepanjang zaman, manusia bertanya “siapakah Aku?” tradisi keagamaan menjawabnya dengan menukik ke dalam, “wujud spiritual, ruh”. Praktik-praktik keagamaan mengajarkan kita untuk menyambungkan diri kita dengan bagian terdalam ini. Psikologi modern menjawab dengan menengok ke dalam (tidak terlalu dalam), self, ego, eksistensi psikologis. Psikologi transpersonal menggabungkan kedua jawaban ini. Ia mengambil pelajaran dari semua angkatan psikologi dan kearifan perenial agama dan mengajarkan praktik-praktik untuk mengantarkan manusia pada kesadaran spiritual, di atas id, ego, dan superego.Islam sebagai agama yang besar memberikan banyak metode untuk mencapai kualitas manusia yang tinggi. Islam tidak hanya memperhatikan aspek luarnya saja (eksoterik) seperti rukun sholat, zakat, haji namun juga sisi isoteriknya seperti pembinaan hati, ketakwaan, kesabaran, keikhlasan, dan kepasrahan. Dengan pembinaan sisi isoterik ini Islam mampu mengantarkan seseorang memiliki keuletan, keberanian, dan ketenangan yang luar biasa dalam menghadapi permasalahan hidup (Hamdani,1989) Bertafakur merupakan salah satu cara untuk lebih mendalami ajaran-ajaran isoterik Islam. Dimana dalam bertafakur ini seseorang diajak memahami sesuatu kejadian tidak hanya sebatas empiris tapi lebih dari itu, pemahaman secara transendental (An-Najar, 2001).Dalam psikologi, tafakur sering dikaitkan dengan aktifitas kognitif yaitu berpikir namun dalam bertafakur tidak hanya sebatas berpikir saja melainkan juga aktivitas afektif. Menurut Imam Al-Ghazali (dalam Badri,1989), jika ilmu sudah sampai pada hati, keadaan hati akan berubah, jika hati sudah berubah, perilaku anggota badan juga akan berubah. Perbuatan mengikuti keadaan, keadaan akan mengikuti ilmu dan ilmu mengikuti pikiran, oleh karena itu pikiran adalah awal dari kunci segala kebaikan dan caranya adalah dengan bertafakur